KONSEPSI
ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
Disusun oleh :
Nama : Anisa Nur Arifah
NPM : 11514289
Kelas : 1PA15
Universitas Gunadarma
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang Bekasi telp (021)
88860117
A.
Latar Belakang
Hampir disetiap jaman,
sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra
mempergunakan Bahasa. Sementara itu, Bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung
hamper semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya
sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan Bahasa. Dalam
usahanya untuk memahami lam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan.
3.1 Pendekatan Kesusastraan
- Sastra Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) arti kata sastra adalah “karya tulis yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya”.
Pengertian
Sastra Menurut Para Ahli
- Mursal Esten (1978 : 9)
Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari
fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan
masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif
terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
- Semi (1988 : 8 )
Sastra. adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan
seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa
sebagai mediumnya.
- Panuti Sudjiman (1986 : 68)
Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang
memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan
dalam isi, dan ungkapanya.
- Ahmad Badrun (1983 : 16)
Kesusastraan adalah kegiatan seni yang
mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alai, dan bersifat
imajinatif.
- Eagleton (1988 : 4)
Sastra adalah karya tulisan yang halus (belle
letters) adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa. harian dalam berbagai
cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangtipiskan
dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.
- Plato
Sastra
adalah hasil peniruan atau gambaran kenyataan (mimesi). Sastra adalah semua
bentuk ekspresi dengan bahasa sebagai basisnya. Wilayah sastra jadi merebak,
merengkuh daerah yang sangat luas. Ke dalamnya sudah tercakup sastra lisan
maupun tulisan. Sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus
merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan
jauh dari dunia ide.
- Aristoteles
Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama,
ilmu pengetahuan dan filsafat.
- Robert Scholes (1992: 1)
Tentu saja, sastra itu sebuah kata, bukan sebuah
benda
- Sapardi (1979: 1)
Memaparkan bahwa sastra itu adalah lembaga sosial
yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan
sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah
suatu kenyataan social.
- Taum (1997: 13)
Sastra adalah karya cipta atau fiksi yang
bersifat imajinatif” atau “sastra adalah penggunaan bahasa yang indah dan
berguna yang menandakan hal-hal lain”
- Seni Pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Pengertian seni menurut para ahli :
- Alexander
Baum Garton
Seni adalah keindahan dan seni
adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
- Aristoteles
Seni adalah bentuk yang
pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan
seni itu adalah meniru alam.
- Immanuel
Kant
Seni adalah sebuah impian karena
rumus rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.
- Ki
Hajar Dewantara
Seni merupakan hasil keindahan
sehingga dapat menggerakkan persasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena
itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah
itu seni.
- Leo
Tolstoy
Seni adalah ungkapan perasaan
pencipta yanng disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa
yang dirasakan pelukis.
- Sudarmaji
Seni adalah segala manifestasi
batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna,
tekstur, volume dan gelap terang.
Dari dulu sampai sekarang karya sastra tidak pernah
pudar dan mati. Dalam kenyataan karya sastra dapat dipakai untuk mengembangkan
wawasan berpikir bangsa. Karya sastra dapat memberikan pencerahan pada
masyarakat modern. ketangguhan yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Di
satu pihak, melalui karya sastra, masyarakat dapat menyadari masalah-masalah
penting dalam diri mereka dan menyadari bahwa merekalah yang bertanggung jawab
terhadap perubahan diri mereka sendiri.
Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral yang baik dan luhur dalam kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian yang luhur.
Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral yang baik dan luhur dalam kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian yang luhur.
- Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar
Sastra dan seni memiliki hubungan yang sangat erat
sekali dengan ilmu budaya dasar, hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya
dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama
mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam
macamnya
3.2 Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan prosa
- Prosa
Prosa
merupakan salah satu jenis produk sastra. Hampir semua tulisan yang ada dapat
dikategorikan sebagai prosa, entah itu cerpen, koran, karangan, artikel, dan
lain sebagainya. Prosa sendiri memiliki kandungan makna atau isi di dalamnya
yang tentunya berguna bagi para pembacanya.
Kata prosa berasal dari bahasa latin prosa yang berarti “terus terang”. Dari
definisi harfiah tersebut bisa dijelaskan bahwa prosa adalah suatu jenis
tulisan yang menjelaskan atau mendeskripsikan suatu fakta ataupun ide seseorang
secara gamblang dan jelas. Prosa sendiri merupakan sebuah karya sastra yang
bebas penulisannya dan tidak terikat oleh kaidah-kaidah seperti dalam puisi,
sehingga bisa disebut dengan karangan bebas. Prosa dibedakan dengan puisi
karena variasi ritme yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih
sesuai dengan arti leksikalnya.- Jenis – jenis prosa
1. Prosa lama meliputi
~ Dongeng-dongeng
~ Hikayat
~ Sejarah
~ Epos
~ Cerita pelipur lara
2. Prosa
baru meliputi
~ Cerita pendek
~ Roman / novel
~ Biografi
~ Kisah
~ Otobiografi
3.3 Nilai – nilai dalam prosa fiksi
- Prosa fiksi
- Nilai – nilai dalam prosa fiksi
1. Memberikan
kesenangan
2. Memberikan
informasi
3. Memeberikan
warisan cultural
4. Memberikan
keseimbangan wawasan
Berkenaan dengan moral, karya sastra
dapat dibagi menjadi dua; Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan
karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Ada juga yang tentunya
menyuarakan kedua-duanya.
Karya sastra yang menyuarakan aspirasi
jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya.
Kebanyakan karya sastra Indoensia di jaman Jepang yang dikelompokkan kedalam
kelompok ini. Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak
mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung. Kedua
macam karya sastra itu selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disampaikan
dengan jalan menyajikan interaksi tokoh-tokohnya.
- Contoh prosa legenda
Danau Toba
Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi ia tetap memilih hidup sendirian. Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. “Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar,” gumam petani tersebut dalam hati. Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kailnya terlihat bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya.
Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup besar.
Ia takjub melihat warna sisik ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah-merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan. “Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan bersedia menemanimu jika kau tidak jadi memakanku.” Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena keterkejutannya, ikan yang ditangkapnya terjatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. “Bermimpikah aku?,” gumam petani.
“Jangan takut pak, aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata,” kata gadis itu. “Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu,” kata gadis itu seolah mendesak. Petani itupun mengangguk. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.
Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita bersama petani tersebut. “Dia mungkin bidadari yang turun dari langit,” gumam mereka. Petani merasa sangat bahagia dan tenteram. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet. Karena ketekunan dan keuletannya, petani itu hidup tanpa kekurangan dalam hidupnya. Banyak orang iri, dan mereka menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani. “Aku tahu Petani itu pasti memelihara makhluk halus! ” kata seseorang kepada temannya. Hal itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun mereka tidak merasa tersinggung, bahkan semakin rajin bekerja.
Setahun kemudian, kebahagiaan Petan dan istri bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Putera. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka lupa diri. Putera tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia mempunyai satu kebiasaan yang membuat heran kedua orang tuanya, yaitu selalu merasa lapar. Makanan yang seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri.
Lama kelamaan, Putera selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orang tua, ia selalu menolak. Istri Petani selalu mengingatkan Petani agar bersabar atas ulah anak mereka. “Ya, aku akan bersabar, walau bagaimanapun dia itu anak kita!” kata Petani kepada istrinya. “Syukurlah, kanda berpikiran seperti itu. Kanda memang seorang suami dan ayah yang baik,” puji Puteri kepada suaminya.
Memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini dialami oleh Petani itu. Pada suatu hari, Putera mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi Putera tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Di lihatnya Putera sedang bermain bola. Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. “Anak tidak tau diuntung ! Tak tahu diri ! Dasar anak ikan !,” umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan itu.
Setelah petani mengucapkan kata-katanya, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap. Tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras dan semakin deras. Desa Petani dan desa sekitarnya terendam semua. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba. Sedangkan pulau kecil di tengahnya dikenal dengan nama Pulau Samosir.
3.4 Ilmu budaya dasar yang dihubungan dengan pusi
- Puisi
- Kreativitas penyair dalam membangun puisinya
a.
Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya
personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi
segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
b.
Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bennakna
ganda, banyak tafsir.
c.
Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi
suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa
hidup dan memukau.
d.
Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah
diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
e.
Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan
hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
- Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi dalam Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai
1.
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2.
Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3.
Puisi dan keinsyafan sosial
- Contoh puisi
Aku
Chairil Anwar
Kalau sampai waktukuKu mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi.
Referensi
:
Nugroho.Widyo, Muchji.Ahmad (1994). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma
Nugroho.Widyo, Muchji.Ahmad (1994). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar