Filosof Herakleitos
- Latar Belakang
Filsafat merupakan
suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia, tanpa kita sadari telah
melakukan proses berfikir dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi manusia
itu sendiri, karena manusia selalu ingin tahu dan mencari jawaban atas masalahnya.
Ilmu pengetahuan dan tehnologi yang berkembang sampai saat ini adalah suatu
proses manusia menciptakan penemuan-penemuan baru berdasarkan penelitian yang
kemudian diterapkan dalam kehidupan nyata.
Semua orang akan mencari suatu sumber
segala bidang ilmu bermanfaat, sampai dia benar-benar tahu dan
faham akan hal tersebut,hal ini yang dimaksud dengan filsafat. Filsafat adalah
kebenaran obyektif, untuk membuktikan adanya kebenaran obyektif. Sejarah
filsafat pada masa kuno di mulai dengan munculnya berbagai pemikiran yang
mendalam tentang realitas atau alam yang ada ini.
Kesadaran ini memang awalnya merupakan
renungan semata dari oarang-orang yang dianggap bijak.Peranan
filsafat sangat dikaitkan dengan keilmuan dalam mendidik anak untuk menguasai
ilmu yang sedang dia pelajari. Tetapi yang menarik bahwa renungan tersebut pada
akhirnya terumus dalam proposisi-proposisi yang sistematis dan
logis.
Dari sinilah sejarah filsafat mulai
muncul. Mempelajari filsafat berarti menyaksikan kelahiran filsafat. Filsafat
dilahirkan karena kemenangan akal atas dongeng yang diterima dari segala sumber
ilmu, yang memberitahukan tentang asal mula segala sesuatu, baik dunia maupun
manusia. Akal manusia tidak puas dengan keterangan dongeng-dongeng,
karena tidak dapat dibuktikan oleh akal. Kebenarannya hanya dapat diterima oleh
iman atau kepercayaan.
Munculnya filsafat adalah seseorang yang
mulai meragukan cerita mite-mite dan mulai mencari dengan akalnya
dari mana asal mula suatu ilmu dan pengetahuan tersebut. Pastinya kemenangan
akal atas mite-mite itu tidak mungkin terjadi dengan tiba-tiba.
Kemenangan itu diperoleh secara berangsur-angsur, dan terus
berlanjut jika seseorang tersebut selalu berusaha dan mau untuk mencari segala
sesuatu yang baru dan bermanfaat.
Jika semua orang mau dan mampu untuk
selalu mencari dan berusaha, sudah tentu mereka akan memperoleh filsafat yang
banyak dan akurat. Jika kita telah atau sudah memiliki filsafat, maka kita akan
dengan mudahnya memperbanyak ilmu pengetahuan dan wawasan secara luas. Dengan
demikian kita akan selalu lebih giat lagi untuk berusaha dan mencoba hal-hal
yang baru.
Makalah ini, kami buat
untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat, dengan membahas pemikiran tokoh
filsafat Herakleitos.
- Herakleitos
Herakleitos adalah
seorang filsuf yang tidak tergolong mzhab apapun. Di dalam tulisan –
tulisannya, ia justru mengkritik dan mencela para filsuf dan tokoh – tokoh
terkenal, seperti Homerus, Arkhilokhos, Hesiodos, Phythagoras, Xenophanes, dan Hekataios.
Meskipun ia bebalik dari ajaran filsafat yang umum pada zamannya, namun bukan
berarti ia sama sekali tidak dipengaruhi oleh filsuf-filsuf itu
Herakleitos diketahui berasal dari Efesus di Asia Kecil.
Ia hidup di sekitar abad ke-500an SM (540-480 SM). Ia hidup sezaman
dengan Pythagoras dan Xenophanes, namun lebih muda usianya dari mereka. Akan
tetapi, Herakleitos lebih tua usianya dari Parmenides
sebab ia dikritik oleh filsuf tersebut.
Selain bahwa ia berasal dari keluarga terhormat
di Efesus, tidak ada informasi lain mengenai riwayat hidupnya, sebab kebanyakan
adalah cerita fiksi. Tidak ada sumber yang menyebutkan bahwa ia pernah
meninggalkan kota asalnya, yang pada waktu itu merupakan bagian dari
kekaisaran.
Jika melihat karya-karya yang ditinggalkannya,
tampak bahwa watak Herakleitos sombong dan tinggi hati. Selain mencela
filsuf-filsuf di atas, ia juga memandang rendah rakyat yang bodoh dan
menegaskan bahwa kebanyakan manusia jahat. Selain itu, ia juga mengutuk warga
negara Efesus.
Konsep – konsep pemikiran Herakleitos
Ø Segala Sesuatu Mengalir
Pemikiran Herakleitos yang paling
terkenal adalah mengenai perubahan-perubahan di alam semesta. Menurut
Herakleitos, tidak ada satu pun hal di alam semesta yang bersifat tetap atau
permanen. Tidak ada sesuatu yang betul-betul ada, semuanya berada di
dalam proses menjadi. Ia terkenal dengan ucapannya panta rhei kai
uden menei yang berarti, "semuanya mengalir dan tidak ada sesuatupun
yang tinggal tetap."
Perubahan yang tidak ada henti-hentinya itu dibayangkan Herakleitos dengan
dua cara:
·
Pertama,
seluruh kenyataan adalah seperti aliran sungai yang mengalir. "Engkau
tidak dapat turun dua kali ke sungai yang sama," demikian kata
Herakleitos. Maksudnya di sini, air
sungai selalu bergerak sehingga tidak pernah seseorang turun di air sungai yang
sama dengan yang sebelumnya.
·
Kedua,
ia menggambarkan seluruh kenyataan dengan api. Maksud api di sini lain dengan
konsep mazhab
Miletos
yang menjadikan air atau udara sebagai prinsip dasar segala sesuatu. Bagi
Herakleitos, api bukanlah zat yang dapat menerangkan perubahan-perubahan segala
sesuatu, melainkan melambangkan gerak perubahan itu sendiri. Api senantiasa
mengubah apa saja yang dibakarnya menjadi abu dan asap, namun api tetaplah api
yang sama. Karena itu, api cocok untuk melambangkan kesatuan dalam perubahan.
Ø Logos
Segala sesuatu yang terus berubah di
alam semesta dapat berjalan dengan teratur karena adanya logos.
Pandangan tentang logos di sini tidak boleh disamakan begitu saja dengan
konsep logos pada mazhab Stoa. Logos adalah rasio yang menjadi hukum
yang menguasai segala-galanya dan menggerakkan segala sesuatu, termasuk
manusia. Logos juga dipahami sebagai sesuatu yang material, namun
sekaligus melampaui materi yang biasa. Hal ini disebabkan pada masa
itu, belum ada filsuf yang mampu memisahkan antara yang rohani dan yang materi.
Ø Segala Sesuatu Berlawanan
Menurut Herakleitos, tiap benda terdiri
dari yang berlawanan. Meskipun demikian, di dalam perlawanan tetap terdapat
kesatuan. Singkatnya, dapat dikatakan bahwa 'yang satu adalah banyak dan yang
banyak adalah satu. Anaximenes juga memiliki
pandangan seperti ini, namun perbedaan dengan Herakleitos adalah Anaximenes
mengatakan pertentangan tersebut sebagai ketidakadilan, sedangkan Herakleitos
menyatakan bahwa pertentangan yang ada adalah prinsip keadilan. Kita tidak akan
bisa mengenal apa itu 'siang' tanpa kita mengetahui apa itu 'malam'. Kita tidak
akan mengetahui apa itu 'kehidupan' tanpa adanya realitas 'kematian'. Kesehatan
juga dihargai karena ada penyakit. Demikianlah dari hubungan pertentangan
seperti ini, segala sesuatu terjadi dan tersusun. Herakleitos menegaskan
prinsip ini di dalam kalimat yang terkenal: "Perang adalah bapak segala
sesuatu”. Perang yang dimaksud di sini adalah pertentangan.
Melalui ajaran tentang hal-hal yang bertentangan tetapi disatukan oleh logos,
Herakleitos disebut sebagai filsuf dialektis yang pertama di dalam sejarah
filsafat.- Penutup
Filsafat pun akan berkembang dan
berkembang dan berguna jika seseorang ataupun anak tersebut rajin mencari
wawasan ataupun ilmu yang lebih bermanfaat lainnya. Jadi letak filsafat berada
atau didasar dari ilmu-ilmu dan wawasan yang mereka milliki.
Dilihat dari pendekatan historis, ilmu filsafat dipahami melalui sejarah
perkembangan pemikiran filsafat.Menurut catata sejarah,filsafat barat bermula
di Yunani.Bangsa Yunani mulai mempergunakan akal ketika mempertanyakan mitos
yang berkembang di masyrakat sekitar abad VI SM.
Jika filsafat seseorang telah berkualitas
baik maka ilmu-ilmu selanjutnyapun akan berkembang dengan baik
pula. Perkembangan pemikiran ini menandai bahwa suatu usaha pemikiran manusia
untuk mempergunakan akal dalam memahami segala sesuatu.Pemikiran Yunani sebagai
embrio filsafat barat berkembang menjadi titik tolak pemikiran barat abad
pertengahan,modern dan masa berikutnnya.
Setiap manusia yang sadar dan paham akan
dia yang telah memiiki filsafat, mereka pastinya akan dapat mengembangkan
filsafat yang telah mereka miliki. Pemahaman filsafat tidak dapat dilepaskan
dari perjalanan panjang sejarah pemikiran manusia itu sendiri. Sebagimana
pemikiran manusia pada awalnya masih diliputi dengan corak berpikir mitilogis.
Sebenarnya pemikiran heraclitus sangatlah mudah untuk dipahami. Corak pemikiran
ini diwarnai dengan pertimbangan-pertimbangan magis dan animistik
terkait dengan corak kehidupannya sehari-hari.
Dalam perkembangan selanjutnya manusia mulai berpikir yang lebih
rasional dengan disertai argumentasi-argumentasi logis. Dari
sinilah fase awal dari berpikir secar filsafati,manusia mulai merumuskan pernyataan-pernyataan
logis dan sistematis terkait dengan persoalan-persoalan yang
tengah di hadapinya. Filsafat Yunani muncul dari pengaruh mitologi, mistisisme,
matematika dan persepsi yang kental sehingga segalanya nyaris tidak jelas dan
seakan mengacaukan pandangan dunia. Kebudayaan mereka kaya dan kreatif namun
dikelilingi oleh orang-orang yang sportif dan kompetitif.
Generasi muda zaman ssekarang ini lebih
terjamin dan berkualitas hidupnya. Dari perkembangan pemikiran inilah muncul
beberapa pemikiran filosofis pada masa Yunani kuno antara lain parmanides,
Xenophanes, Thales, Aristoteles, Heraclitus dan Pythagoras.
Filsafat yang berkembang dengan baik
ataupun tidaknya tergantung seseorang yang mampu mengolahnya. Dalam kehidupan
yang serba canggih dan modern ini, jika kita tidak mampu membawa diri kita
dengan baik pasti filsafat yang mereka miliki. Secara umum karakteristik
filsafat Yunani kuno adalah rasionalisme, yaitu suatu pemahaman tentang sebuah
pengetahuan yang lebih mengutamakan akal(logika). Filsafat sangat berperan
penting dalam kehidupan seseorang untuk menatap masa depannya yang cerah sudah
pasti filsafat akan kita jadikan modal utama atau landasan dalam pencapaian
masa depan.
Referensi :
Ari
Yuana, Kumara. 2010. The Greatest Philosophers. Jogyakarta:Andi
Offset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar