Nama Kelompok:
- Anisa Nur Aripah (11514289)
- Aulia Suryani (11514839)
- Heni Rahmawati (14514914)
- Nuke Noviana (18514116)
Kelas: 3PA17
Sejarah Mitologi Dewi Psikhe
Di suatu kerajaan ada seorang raja yang memiliki tiga orang putri.
Putri bungsunya bernama Psikhe. Psikhe ini sangat cantik sampai-sampai di
daerahnya orang-orang menjadi berhenti menyembah Afrodit dan mulai menyembah
Psikhe sebagai dewi kecantikan.
Meskipun Psikhe tidak menghendaki semua perhatian ini, tetap saja
Afrodit marah karena kecantikannya tersaingi. Afrodit lalu memanggil Cupid
(Eros), putranya. Afrodit menyuruh Cupid untuk membuat Psikhe jatuh cinta
kepada lelaki terjelek di dunia. Karena sudah terbiasa melakukan tugas seperti
itu dari ibunya, Cupid pun langsung saja terbang mencari Psikhe.
Tetapi ketika Cupid melihat Psikhe, dia malah terpesona sampai
tidak sengaja ia menusuk tangannya sendiri dengan anak panah cinta. Cupid pun
jatuh cinta kepada Psikhe dan tidak jadi melakukan perintah Afrodit.
Setelah beberapa lama, Afrodit yang terus memantau Psikhe menyadari
adanya suatu keganjilan, kenapa Psikhe belum juga jatuh cinta pada siapapun?
Akhirnya Afrodit langsung turun tangan. Ia mengutuk Psikhe sehingga tidak ada
seorangpun yang mau melamarnya.
Beberapa tahun berlalu, tidak ada seorang pun yang datang melamar
Psikhe sementara usianya sudah cukup untuk dia menikah. Orangtua Psikhe cemas
dan pergi ke orakel untuk meminta nasehat.
Cupid membuat Oracle berkata bahwa Psikhe tidak ditakdirkan untuk
menikahi seorang manusia, melainkan Psikhe harus menikah dengan suatu makhluk
yang tinggal di sebuah gunung.
Psikhe dan Orangtuanya bersedih, karena menyangka Psikhe
ditakdirkan untuk menikah dengan seekor monster. Setelah perdebatan yang cukup
panjang, Psikhe akhirnya berhasil meyakinkan orangtuanya untuk merelakan putri
bungsu mereka mengikuti jalan yang telah ditentukan oleh takdir.
Psikhe meninggalkan tempat tinggalnya. Semua orang merasa sedih
melepas kepergian Psikhe, karena entah disebabkan oleh kecantikan fisiknya atau
juga kebaikan hatinya, Psikhe berhasil menjadi wanita yang dicintai oleh
masyarakat sekitarnya.
Psikhe berjalan menuju gunung yang dimaksud. Ia terus berjalan
sambil memberanikan diri. namun karena ia tidak kuat menahan rasa takutnya, ia
menitikkan air mata. Tiba-tiba datanglah Zefiros, dewa angin barat. Zefiros
lalu membawa Psikhe dari gunung itu menuju seuatu tempat.
Setelah diturunkan oleh Zefiros, Psikhe melihat sebuah hutan yang indah.
Ia pun berjalan menembusnya, hingga ia sampai ke sebuah tanah lapang yang
ditumbuhi rumput. Di tengah tanah lapang itu, terdapat sebuah rumah indah yang
nampak seperti istana.
Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang mengatakan bahwa tempat itu
dibangun untuk tempat tinggal Psikhe dan disana ada banyak pelayan yang tidak
terlihat untuk memenuhi kebutuhan Psikhe. Gadis cantik itu sangat gembira
mendengarnya.
Di malam hari, tempat itu sangat gelap dan tidak ada cahaya sama
sekali. tiba-tiba Psikhe mendengar suara seorang laki-laki. Suara itu terdengar
halus dan ramah.
Cupid Meninggalkan Psikhe Setelah Berhubungan Seksual.
Psikhe dan Cupid lalu menghabiskan setiap malam dengan berhubungan
seksual bersama. Namun Psikhe tidak bisa melihat wujud suaminya karena memang
suasananya sangat gelap gulita. Psikhe pun memohon agar suaminya menampakkan
diri di siang hari. Namun dengan sedih suaminya terus menolak dengan berkata,
"Jika kau melihat wujudku, maka saat itu juga kebahagiaan kita akan
berakhir."
Lama-kelamaan Psikhe merindukan keluarganya, awalnya Cupid menolak
tetapi akhirnya mengizinkan saudari-saudari Psikhe datang ke istana mereka.
Ketika tahu keadaan Psikhe, saudari-saudarinya jadi iri. Mereka lalu berusaha
membuat Psikhe dan suaminya berpisah, dengan harapan sang suami tak dikenal
nantinya akan menikahi mereka.
Mereka memanas-manasi Psikhe. Menurut mereka, Psikhe harus tahu
identitas suaminya, karena bisa saja suaminya adalah monster, seorang monster
tentu tidak ingin wajahnya dilihat. Mereka juga menyuruh Psikhe membunuh
suaminya itu jika memang monster.
Malam itu, Psikhe benar-benar melakukan yang dikatakan oleh
kakak-kakaknya. Ia membawa sebuah lentera dan sebuah belati. Awalnya ia ragu,
namun kata-kata kakaknya terus terngiang dan ia pun menyalakan lentera.
Psikhe melihat Cupid.
Ketika cahaya lentera menyinari wajah suaminya, Ia langsung
menyadari siapa yang selama ini bersamanya. tidak lain adalah Cupid sang dewa
cinta. Psikhe pun makin mencintai Cupid. Namun karena kaget melihat Cupid,
Psikhe tidak sengaja menumpahkan minyak dari lenteranya ke badan Cupid.
Cupid merasa sakit sekaligus marah akibat perbuatan Psikhe itu.
Cupid pun langsung terbang begitu saja dan meninggalkan Psikhe, yang hanya bisa
menangis sendirian menyesali perbuatannya.
Lama Psikhe menunggu suaminya. namun Cupid tidak lagi datang.
Psikhe pun meninggalkan istananya dan menemui kakak-kakaknya. Psikhe
menceritakan tentang kepergian suaminya dan langsung pergi lagi menjelajahi
Yunani mencari keberadaan suaminya.
Setelah mendengar bahwa suami Psikhe adalah dewa dan kini telah
meninggalkan Psikhe, kakak-kakak Psikhe pun pergi ke bukit berbatu dan berharap
akan dibawa ke istana sang dewa. Zefiros memang datang membawa mereka tetapi
bukan ke istana melainkan ke jurang, dia lalu menjatuhkan mereka di sana sampai
mati.
Psikhe terus berjalan hingga ia memasuki Kuil Demeter. Di dalam
kuil itu terdapat banyak biji-bijian berceceran sehingga kuil itu nampak
berantakan. Sambil bersedih Psikhe mengumpulkan biji-bijian itu sehingga kuil
itu tidak lagi berantakan.
Demeter melihat apa yang dilakukan Psikhe. Sang dewi pun berbicara
padanya, "Kau pantas mendapatkan kebahagiaan wahai gadis cantik. Jika kau
mencari Cupid, maka sebaiknya kau menemui Ibunya, Afrodit sang dewi kecantikan,
dan berdoa memohon maaf."
Psikhe sangat senang mendapat perhatian dari Demeter, maka ia
segera menuju Kuil Afrodit. Di sana, Afrodit yang masih kesal dengan Psikhe
menemuinya. Gadis itu meminta maaf kepada Afrodit. Namun sang dewi berkata
bahwa untuk menebus dosanya, ia harus berhasil melakukan tugas-tugas yang akan
Afrodit diberikan. Psikhe pun setuju.
Sebagai tugas pertama, Afrodit telah menyiapkan setumpuk tinggi
biji-bijiann yang terdiri dari tiga jenis biji. Psikhe ditugaskan untuk
memisahkan ketiga biji-bijan itu ke dalam tumpukan yang berbeda sebelum malam
berakhir.
Dengan putus asa Psikhe melakukan tugas yang mustahil itu. Tapi
tiba-tiba datanglah sekoloni semut yang kemudian ikut membantu Psikhe. Dengan
bantuan semut-semut, tugas mustahil itu pun akhirnya berhasil ia selesaikan
sebelum pagi.
Afrodit yang melihat keberhasilan Psikhe menjadi sangat kesal.
Tugas berikutnya adalah Psikhe harus mengambil wol, dari domba-domba emas yang
merumput di pinggir sungai.
Ketika Psikhe menuju tempat tersebut, ia dihentikan oleh sekelompok
nimfa yang memperingatkannya, "Wahai gadis cantik! kamu jangan mendekati
domba domba itu! mereka sangat ganas! yang perlu kamu lakukan hanyalah menunggu
hingga siang hari ketika matahari bersinar terik. Mereka akan berteduh di bawah
pohon itu."
Psikhe mengerti apa yang harus ia lakukan. ia berterima kasih
kepada para nimfa dan pergi mengamati para domba emas.
Ketika domba-domba itu selesai berteduh. Wol emas mereka tersangkut
di batang pohon dan semak-semak tempat mereka berteduh. Psikhe pun tinggal
mengambil wol-wol itu dari sana.
Semakin Psikhe berhasil, semakin sulit pula tugas yang diberikan
oleh Afrodit. Psikhe harus mengambil air mematikan dari sungai Stix. Dia
mengira kali ini dia akan mati, namun tiba-tiba datang seekor elang kiriman
Zeus yang mengambilkan air itu untuknya.
Afrodit jadi makin kesal, dan untuk tugas terakhir Afrodit berkata,
"Karena kau, putraku Cupid menjadi nakal. Dia menjadi tidak penurut lagi.
Aku sampai stres memikirkannya, dan kecantikanku pun berkurang. Sekarang kamu
harus pergi ke dunia bawah, temui Persefone dan mintakan kepadanya sedikit
kecantikannya."
Psikhe bingung bagaimana memasuki dunia bawah dan kembali
hidup-hidup. Psikhe berpikir tak ada lagi yang bisa dia lakukan, dia pun naik
ke menara dan berniat bunuh diri. Tetapi begitu sampai di menara, bangunan
tersebut malah berbicara pada Psikhe dan memberitahunya cara melaksanakan
tugasnya.
Setelah mendapat petunjuk, Psikhe akhirnya masuk ke dunia bawah. Ia
mengikuti jalan yang diberitahukan oleh sang menara. Psikhe Membayar Kharon
satu koin untuk mengantarnya menuju gerbang dunia bawah. Psikhe Melemparkan
satu roti pada Kerberos sehingga ketiga kepala mereka berebutan memakannya. ia
juga menolak berbagai permintaan yang diajukan oleh para arwah disana.
Ketika sampai di istana Hades, Psikhe melakukan tugasnya yaitu
meminta kotak kecantikan pada Persefone. Sesuai petunjuk yang dia dapat, Psikhe
menolak untuk duduk di kursi, dan dari semua makanan yang ada di atas meja, dia
hanya memakan roti.
Persefone mengambil sebuah kotak dan memberikannya pada Psikhe.
Setelah mendapat kotak itu, Psikhe keluar dengan hati-hati dari dunia bawah,
dia memberi lebih banyak kue pada Kerberos dan membayar lagi pada Kharon. Pada
akhirnya Psikhe berhasil sampai di dunia atas.
Cupid berbahagia bersama Psikhe yang dia cintai.
Namun sekali lagi Psikhe merasa penasaran. Dia ingin mendapatkan
sedikit kecantikan dari kotak yang dia bawa. Dia berpikir tentu nanti Cupid
akan senang kalau dia menjadi lebih cantik. Psikhe melupakan peringatan dari
sang menara dan membuka kotak itu. Begitu Psikhe membukanya, kutukan tidur
langsung keluar dari kotak itu dan membuat Psikhe tertidur abadi.
Sementara luka pada bahu Cupid telah sembuh dan Cupid sendiri telah
memaafkan Psikhe bahkan Cupid kini sangat merindukan istrinya itu.
Cupid mencari Psikhe dan menemukannya sedang tertidur dalam
kutukan. Cupid mengampulkan kutukan itu dan memasukannya lagi ke dalam kotak.
Cupid lalu menicum bibir Psikhe. Berkat ciuman dari seorang dewa, Psikhe
akhirnya bisa terbangun lagi, dan dia sangat bahagia melihat suaminya. Cupid
lalu terbang ke hadapan Zeus dan memohon supaya Psikhe dijadikan abadi. Zeus
setuju dan menyuruh Hermes membawa Psikhe ke Olimpus. Begitu sampai di Olimpus,
Psikhe diberi minuman para dewa, ambrosia, dan menjadi abadi. Kini Cupid dan
Psikhe bisa bersama dalam kebahagiaan.
Cupid and Psikhe menikah dan memiliki anak bernama Hedone
("kesenangan"). Afrodit sendiri telah memaafkan Psikhe bahkan dia
ikut menari dalam pesta pernikahan mereka.
referensi :
menarik sekali untuk dibaca
BalasHapusharga excavator indonesia