Jumat, 06 Februari 2015

Manusia dan Harapan

Manusia dan Harapan



Disusun oleh :
Nama : Anisa Nur Arifah
NPM : 11514289
Kelas : 1PA15





Universitas Gunadarma
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang Bekasi telp (021) 88860117






11.1. Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian menyangkut masa depan.

Persamaan harapan dan cita – cita yaitu :
·         Keduanya menyangkut masa depan kerana belum terwujUd
·         Pada umumnya dangan cita – cita maupun oang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat
Contoh – contoh harapan
·         Budi seorang mahasiswa STMIK Gunadarma, ia rajin belajar dengan harapan di dalam ujian semester mendapatkan angka yang baik.
·         Hadir seorang wiraswasta yang rajin. Sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai
harapan usahanya menjadi besar dan maju. Ia yakin usahanya menjadi kenyataan, karena
itu berusaha bersungguh-sungguh dengan usahanya.

11.2. Sebab manusia mempunyai harapan
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya
Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.

Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodratnya pula bahwa manusiamempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutahn hidupnya.

11.3. Doa
Doa adalah memohon atau meminta pertolongan kepada Allah SWT. Akan tetapi bukan berarti hanya orang-orang yang sedang ditimpa musibah saja yang layak memanjatkan doa. Dalam keadaan segar-bugar dan tidak kekurangan suatu apa pun, sebagai manusia, kiranya kita layak berdoa. Setidaknya berdoalah memohon perkenan Allah SWT untuk mengampuni segala dosa-dosa, baik yang kita segaja maupun tidak. Juga meminta tetap diberi kekuatan iman dan kesehatan agar dapat melaksanakan segala perintah-Nya. Lalu memohon perlindungan-Nya dari gangguan setan dan hawa nafsu kita sendiri supaya tidak terjerembab dalam jurang maksiat.

Do'a Melihat Keindahan Alam

رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

ROBBANAA MAAKHALAQTA HAADZAA BAATHILAN SUBHAANAKA FAQINAA ‘ADZAABAN NAAR
"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka"
(QS. Ali Imran : 191)

11.4. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya. artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal ayyang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.

Tiga teori kebenaran
Dr.Yuyun Suriasurnantri dalam bukunya "filsafat Ilmu, sebuah pengantar Populer ada tiga teori kebenaran sebagai berikut:
1.      Teori koherensi atau konsistensi
2.      Teori Korespondensi
3.      Teori Pragmatis

11.4. Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya
a. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakikatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Percaya pada diri sendiri, rnenganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.

b. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya.

c. Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir. Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)

d. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekoensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.

Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.
Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara
lain :
1.      Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
2.      Meningkatkan pengabdian kita pada masyarakat
3.      Meningkatkan kecintaan antar sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya
4.      Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebih
5.      Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.


REFERENSI : 
Nugroho.Widyo, Muchji.Ahmad (1994). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma 
http://m.pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/doa/allsub/931/pengertian-doa-dan-fungsi-doa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar