Manusia
dan Harapan
Disusun oleh :
Nama : Anisa Nur Arifah
NPM : 11514289
Kelas : 1PA15
Universitas
Gunadarma
Jl.
KH Noer Ali, Kalimalang Bekasi telp (021) 88860117
11.1.
Harapan
Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti mati dalam
hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa
pesan-pesan kepada ahli warisnya
Harapan
berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian
menyangkut masa depan.
Persamaan
harapan dan cita – cita yaitu :
·
Keduanya menyangkut masa depan kerana
belum terwujUd
·
Pada umumnya dangan cita – cita maupun
oang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat
Contoh – contoh harapan
·
Budi seorang mahasiswa STMIK Gunadarma, ia rajin
belajar dengan harapan di dalam ujian semester mendapatkan angka yang baik.
·
Hadir seorang wiraswasta yang rajin. Sejak mulai
menggarap usahanya ia mempunyai
harapan usahanya menjadi besar dan maju. Ia yakin usahanya menjadi kenyataan, karena
itu berusaha bersungguh-sungguh dengan usahanya.
harapan usahanya menjadi besar dan maju. Ia yakin usahanya menjadi kenyataan, karena
itu berusaha bersungguh-sungguh dengan usahanya.
11.2. Sebab
manusia mempunyai harapan
Dorongan kodrat
menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis,
tertawa, bergembira, dan sebagainya
Dengan kodrat ini, maka manusia
mempunyai harapan.
Dorongan
kebutuhan hidup
Sudah kodratnya pula bahwa manusiamempunyai
bermacam-macam kebutuhan hidup.
Dengan adanya dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya
harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutahn hidupnya.
11.3. Doa
Doa
adalah
memohon atau meminta pertolongan kepada Allah SWT. Akan tetapi bukan berarti
hanya orang-orang yang sedang ditimpa musibah saja yang layak memanjatkan doa.
Dalam keadaan segar-bugar dan tidak kekurangan suatu apa pun, sebagai manusia,
kiranya kita layak berdoa. Setidaknya berdoalah memohon perkenan Allah SWT
untuk mengampuni segala dosa-dosa, baik yang kita segaja maupun tidak. Juga
meminta tetap diberi kekuatan iman dan kesehatan agar dapat melaksanakan segala
perintah-Nya. Lalu memohon perlindungan-Nya dari gangguan setan dan hawa nafsu
kita sendiri supaya tidak terjerembab dalam jurang maksiat.
Do'a Melihat Keindahan Alam
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
ROBBANAA
MAAKHALAQTA HAADZAA BAATHILAN SUBHAANAKA FAQINAA ‘ADZAABAN NAAR
"Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka"
(QS. Ali
Imran : 191)
11.4. Kepercayaan
Kepercayaan
berasal dari kata percaya. artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal ayyang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran.
Tiga
teori kebenaran
Dr.Yuyun
Suriasurnantri dalam bukunya "filsafat Ilmu, sebuah pengantar Populer ada
tiga teori kebenaran sebagai berikut:
1.
Teori
koherensi atau konsistensi
2.
Teori
Korespondensi
3.
Teori
Pragmatis
11.4. Kepercayaan
dan usaha untuk meningkatkannya
a. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada
diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri
pada hakikatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Percaya pada diri sendiri,
rnenganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang
diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
b. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada
orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa
saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata
hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya.
c. Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan
pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.
Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan
memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan
sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama
pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan,
sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
d. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan
kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu
bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti
keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena
merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya.
Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai
kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan
daya kekuatannya. Oleh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat
pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah
yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang
maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekoensinya
tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
Berbagai
usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.
Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara
lain :
Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara
lain :
1.
Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan
meningkatkan ibadah
2.
Meningkatkan pengabdian kita pada
masyarakat
3.
Meningkatkan kecintaan antar sesama
manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya
4.
Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang
berlebih
5.
Menekan perasaan negatif seperti iri,
dengki, fitnah, dan sebagainya.
REFERENSI :
Nugroho.Widyo, Muchji.Ahmad (1994). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma
http://m.pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/doa/allsub/931/pengertian-doa-dan-fungsi-doa.html